MACAM-MACAM SASTRA
Dilihat dari
bentuknya, sastra terdiri atas 4 bentuk, yaitu :
- Prosa, bentuk sastra yang
diuraikan menggunakan bahasa bebas dan panjang tidak terikat oleh
aturan-aturan seperti dalam puisi.
- Puisi, bentuk sastra yang
diuraikan dengan menggunakan bahasa yang singkat dan padat serta indah.
- Prosa liris, bentuk sastra yang
disajikan seperti bentuk puisi namun menggunakan bahasa yang bebas terurai
seperti pada prosa.
- Drama, yaitu bentuk sastra yang
dilukiskan dengan menggunakan bahasa yang bebas dan panjang, serta
disajikan menggunakan dialog atau monolog. Drama ada dua pengertian, yaitu
drama dalam bentuk naskah dan drama yang dipentaskan.
Dilihat dari
isinya, sastra terdiri atas 4 macam, yaitu :
- Epik, karangan yang melukiskan
sesuatu secara obyektif tanpa mengikutkan pikiran dan perasaan pribadi
pengarang.
- Lirik, karangan yang berisi
curahan perasaan pengarang secara subyektif.
- Didaktif, karya sastra yang
isinya mendidik penikmat/pembaca tentang masalah moral, tatakrama, masalah
agama, dll.
- Dramatik, karya sastra yang
isinya melukiskan sesuatu kejadian(baik atau buruk) denan pelukisan yang
berlebih-lebihan.
Dilihat dari
sejarahnya, sastra terdiri dari 3 bagian, yaitu :
a) Kesusastraan Lama, kesusastraan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat lama dalam sejarah bangsa Indonesia. Kesusastraan Lama Indonesia dibagi menjadi :
a) Kesusastraan Lama, kesusastraan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat lama dalam sejarah bangsa Indonesia. Kesusastraan Lama Indonesia dibagi menjadi :
- Kesusastraan zaman purba,
- Kesusastraan zaman Hindu Budha,
- Kesusastraan zaman Islam, dan
- Kesusastraan zaman Arab –
Melayu.
b)
Kesusastraan Peralihan, kesusastraan yang hidup di zaman Abdullah bin
Abdulkadir Munsyi. Karya-karya Abdullah bin Abdulkadir Munsyi ialah :
- Hikayat Abdullah
- Syair Singapura Dimakan Api
- Kisah Pelayaran Abdullah ke
Negeri Jeddah
- Syair Abdul Muluk, dll.
c)
Kesusastraan Baru, kesusastraan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat baru
Indonesia. Kesusastraan Baru mencangkup kesusastraan pada Zaman :
- Balai Pustaka / Angkatan 20
- Pujangga Baru / Angkatan 30
- Jepang
- Angkatan 45
- Angkatan 66
- Mutakhir / Kesusastraan setelah
tahun 1966 sampai sekarang
MENURUT :
Karya sastra
di Indonesia yang dihasilkan sebelum abad ke-20. Pada masa ini karya satra di
Indonesia di dominasi oleh syair
, pantun , gurindam dan hikayat .
a. syair
Syair adalah puisi atau karangan dalam bentuk terikat yang mementingkan irama sajak . Biasanya terdiri dari 4 baris, berirama aaaa, keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair (pada pantun, 2 baris terakhir yang mengandung maksud).
b. pantun
a. syair
Syair adalah puisi atau karangan dalam bentuk terikat yang mementingkan irama sajak . Biasanya terdiri dari 4 baris, berirama aaaa, keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair (pada pantun, 2 baris terakhir yang mengandung maksud).
b. pantun
Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam
bahasa-bahasa Nusantara. Dalam bahasa Jawa, misalnya, dikenal sebagai parikan . Lazimnya pantun terdiri atas
empat larik (atau empat baris bila dituliskan), ber sajak
akhir dengan pola a-b-a-b (tidak boleh a-a-a-a, a-a-b-b, atau a-b-b-a). Pantun
pada mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang dijumpai juga pantun yang
tertulis.
Semua bentuk
pantun terdiri atas dua bagian: sampiran dan isi . Sampiran adalah dua baris pertama, kerap kali
berkaitan dengan alam (mencirikan budaya agraris masyarakat pendukungnya), dan
biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud selain
untuk mengantarkan rima/sajak. Dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan
tujuan dari pantun tersebut.
Karmina dan talibun merupakan
bentuk kembangan pantun, dalam artian memiliki bagian sampiran dan isi. Karmina
merupakan pantun "versi pendek" (hanya dua baris), sedangkan talibun
adalah "versi panjang" (enam baris atau lebih).